Aku dan Si Sulung (Hasnul)

Hasunul Fitriadi [kanan]
Hasnul, Anak pertama dari 7 bersaudara. Dia adalah saudara tertua ku. Karakter yang mandiri dan tak banyak bicara, mengantarkan ia mencapai gelar sarjananya di Universitas Negeri Favorit di Negeri ini. Siapa yang tak kenal "UNAND". Itu adalah kampus impiannya.

Kampus itu menberikan Ia title gelar seorang sarjana pertanian di belakang namanya.

Mengenang kisah masa lalu antara aku dan dia.

Aku memanggilnya dengan panggilan 'uda". Yang namanya bersaudara, Cek-cok dan perkelahian kecil sering terjadi.
mulai dari perang mulut sampai perang senjata.
Itulah yang masih melekat di memori saya.

Saya tau, setiap orang memiliki karakter. Baik dan buruk itu pelajaran bagi saya. Kadang karakter yang saya miliki itu bertentangan dengan sifatnya. Mungkin itu penyebabnya kami sering berselisih.

Ketika saya mengingatnya. terbenak rasa rindu.
Saya adalah adik yang paling suka di jahilinya. sampai menangis seharian.
Atau pun saya kabur dari rumah. Tapi saya rindu itu.

Sebagai anak yang kecil, saya tak bedaya menghadapi kejahilan saudara-saudara laki-laki saya.

.......................

Sedikit saya jelaskan,
Saya adalah anak ke 4 dari 7 bersaudara. Hasnul adalah putra Sulung.
Waktu berumur sekitar 8 Tahun saya memiliki 2 kakak laki-laki dan 2 orang adik laki-laki dan perempuan. Kalau di jumlahkan mungkin jumlah kami bersaudara hanya 5.

2 orang lagi sudah dahulan menghap tuhan yang maha kuasa.


Kembali lagi dengan kakak saya Hasnul.

Kegigihannya mencari pekerjaan setelah mendapatkan gelar sarjana membuah hasil.

Dia bekerja sebagai salah seorang manager lapangan di sebuah perusahan sawit di Provinsi riau.
Tinggal dengan anak dan istri di tengah perkebunan sawit menjadi hal yang tak asing lagi bagi mereka disana. Mungkin mereka bisa tertawa, dan hidup bahagia.

tapi, malang tak dapat ditolak dan mujur dan tak dapat di raih.
Satu insiden naas menimpa Hasnul kakak saya.

Kecelakaan? Atau Kesengajaan.

Kabar duka pun keluarga terima.
sampai akhirnya terdengar di Telinga saya.

"Pan, uda lah dulu,,,, Jenazahnyo kini lagi di urus, mungkin beko malam di baok ka pariaman". Kata Abang (kakak ke 2).

Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un

Selamat jalan uda!


Share this post :

Post a Comment

Facebook

Sobat Setia

 
Kreasi : Pandani | Tentang Catatan Hidup | Yang dilihat, didengarkan dan dirasakan
Copyright © 2012-2013. Catatan Pandani - All Rights Reserved
Ide Creative Pandani Web Design
Proudly powered by Blogger