FL part 1

R
Berawal dari sini......

1998, di sebuah ruangan kelas bertuliskan angka "V",
seperti biasa pada jam istirahat, aku dan teman-teman saling ribut dan saling melempar papan tulis sehingga berterbangan ke depan dan kebelakang kelas.

Gubraakkkkk.....!!! sebuah papan tulis melesat kencang kearah papan tulis dan menghantam kuat sehingga menimbulkan bunyi yang keras. Suara ricuh terus berlanjut, seakan kami lupa itu adalah waktu buat beristirahat dan mengisi perut yang kosong.

"bae kapalonyo tu, agiah taruih kawan, pungkang" teriak salah sorang dari teman.
Kami bagaikan tentara yang sedang melakukan pertarungan yang seru, membidik sasaran tampa henti, ingin menjatuhkan lawan.

Teng.....teng......tengggg!!!!

Kami semua tersentak kaget, tatkala mendengar suara lonceng di kantor telah berbunyi menandakan waktu istirahat telah usai.

"Wah....lah masuak urang mah kawan.... awak alun balanjo doh aaa, kalua ciek lu" ucap salah seorang teman sambil berlari kencang meninggalkan ruangan kelas.

Aku pun berfikir begitu. Perut ini terasa sangat keroncongan setelah melakukan perang yang amat sengit di dalam kelas. Tak ada yang menang, dan tak ada pun yang kalah. seperti ibarat pepatah. "Menang jadi arang, kalah jadi abu".

kkkrrrruukkk.....kkrruuukkkkk..... Perut ini berdendang seakan-akan ingin memanggil sesuatu. "uhh..... lapar!!!" semakin menjadi-jadi.

Ketika itu juga, ku hentakkan kaki berlari menuju pintu keluar kelas dan melesat secepat mungkin...
Tiba-tiba,....Uppssss!!! Langkah lari ku terhenti seketika tepat didepan pintu kelas.

Seorang guru yang tak asing lagi wajahnya dimataku, berdiri tepat di pintu kelas. "Masuk!!!" katanya.

Aku pun berjalan mundur, dan mengurungkan niat ku untuk mengisi perut yang keroncongan ini keluar kelas. Wajah lesu dan tak bersemangat, aku merasa tak berdaya kalaw perut ini terus brontak dikarenakan energi ku terbuang sia-sia setelah perang tadi.

Aku menatap bangku kelas ku dan langsung duduk dengan kepala tersender diatas meja. huffff....!!!
Leher ini menggeleng kekanan dan kekiri sehingga menimbulkan suara detak tulang, dan ketika ku tadah kan wajah ini keatas tampak persis didepan ku seseorang perempuan kecil yang berumur sebayaku berjalan mengikuti langkah Buk Nina dari arah belakang.

"Siapa wanita ini?" pikir ku dalam hati.

"Anak-anak ibuk semua,..... hari ini kalian kedatangan teman baru. teman kalian ini datang jauh dari ujung pulau sana". ucap buk anina didepan kelas.

Sesaat itu juga aku tersentak kaget dan teringat kata teman-teman ku persis seminggu yang lalu. Mereka mengatakan kalaw sekolah kita ini akan kedatangan teman baru jauh dari pulau di ujung sana.

PAPUA, itulah nama pulau yang mereka sebut dan perbincangkan dikelas. Dalam hati kecil ku, pikiran awam ini langsung memberikan pengambaran betapa bentuk rupa teman baru kita itu.
"rambut keriting, kulit hitam, mata besar, bibir tebal dan sebagainya.... haahha," Pikiran ku menerawang.







bersambung....



















Share this post :

Post a Comment

Facebook

Sobat Setia

 
Kreasi : Pandani | Tentang Catatan Hidup | Yang dilihat, didengarkan dan dirasakan
Copyright © 2012-2013. Catatan Pandani - All Rights Reserved
Ide Creative Pandani Web Design
Proudly powered by Blogger